BOGOR_Beritapantau.com_Dua hari sudah berlalu perhelatan Pilkada di Kabupaten Bogor, namun di Desa Tlajung Udik Kecamatan Gunung Putri Kabupaten Bogor, masih ada masalah yang belum terselesaikan, yakni insiden keributan antara salah satu petugas TPS 011 yang berinisial K dengan salah satu warganya yang berinisial Y yang sekaligus berprofesi sebagai jurnalis.
Padahal buntut dari adanya persoalan tersebut sang warga yang sekaligus seorang jurnalis, yang sudah berniat membuat laporan ke pihak berwajib, karena merasa di halang-halangi tugasnya sebagai jurnalis dan bisa saja si oknum petugas TPS tersebut terancam pasal pidana yang ada dalam UU pers jika betul-betul di laporkan ke APH.
Dan saat diwawanca oleh rekan sesama jurnalis, saudara Y mengatakan bahwa “saya karena menghargai Pemdes Tlajung Udik dan juga saya sendiri sebagai sesama warga Tlajung Udik, di tambah juga saran dan masukan dari rekan-rekan sesama jurnalis, agar lebih mengedepankan pendekatan secara kekeluargaan daripada menempuh jalur hukum dalam penyelesaian persoalan ini, maka saya pun menurutinya”, demikian yang di katakan oleh saudara Y sang warga sekaligus jurnalis tersebut
“Dengan itikad yang baik di temani oleh beberapa rekan media yang lainnya, akhirnya saya mendatangi kantor Desa Tlajung pada hari kamis tgl 28 Novembernya, dan di temui oleh salah satu staf Desa yang bernama Dede, dan saudara Y pun menyampaikan maksud dan tujuan nya kepada Staf Desa Tlajung Udik, agar besok jum’at bisa di fasilitasi untuk duduk bareng bersama Kades Tlajung Udik, Ketua KPPS Tlajung Udik, oknum anggota KPPS Tlajung Udik, RT/RW, Binmas dan juga Babinsa Desa Tlajung Udik “, harapan saudara Y.
Dan staf desa pun mengatakan “ya, saya coba tampung dan sampaikan semua keinginan dari saudara Y juga rekan-rekan media ke atasan saya yakni pak kades, bahwa besok hari Jumat jam 9 an kita kumpul lagi bersama di Kantor Desa, namun saya juga tidak janji hal tersebut bisa atau tidaknya, karena saya tidak memiliki wewenang penuh terkait hal tersebut,mohon teman-teman juga memaklumi, yang penting saya upayakan secepatnya saya sampaikan ke pk kades terkait keinginan tersebut, jika pun tidak bisa, saya kembalikan lagi ke saudara Y dan teman-teman media semua”, tutur staf desa tersebut.
Tiba waktunya di hari Jumat, esuai yang di janjikan, saudara Y dan beberapa rekan jurnalis kembali mendatangi Kantor Desa, namun apa lacur, setelah di tunggu dua jam lebih, ternyata tidak ada mediasi yang di janjikan bahkan kedatangan saudara Y dan rekan-rekan jurnalis pun serasa tidak di gubris.
Salah satu rekan jurnalis pun mencoba menghubungi Kepala Desa Tlajung Udik, dengan maksud untuk meminta konfirmasi atau tanggapan atas persoalan ini, hal ini itupun di lakukan karena terkait dengan salah satu warga Desa Tlajung Udik si oknum berinisial K anggota petugas KPPS yang bermasalah tersebut, jadi wajar kalau kita minta statement dari Kepala Desa nya.
Namun sangat di sayangkan, sang Raja kecil alias Kades tersebut tak menggubris dan membalas satupun WA dari rekan jurnalis. Jadi, terkesan Kades Tlajung Udik Yusuf Ibrahim melakukan pembiaran terhadap persoalan tersebut, sehingga melebar luas di kalangan warga masyarakat nya, Kades Yusuf seakan-akan tutup mata jika warganya terjadi hal-hal yang tak di inginkan. Sungguh perilaku yang tak layak di contohkan oleh seorang publik figur seperti Kades Tlajung Udik tersebut.
Padahal, seorang Kades adalah orang tua bagi warga masyarakat nya, permasalahan yang seharusnya cepat di selesaikan, didamaikan oleh Kades demi kebaikan bersama, ini malah jauh dari apa yang diharapkan.
Sampai berita ini tayang pun, belum ada respon dari Kades Tlajung Udik Yusuf Ibrahim, dan kami awak media menunggu klarifikasi langsung dari Kades Yusuf Ibrahim terkait hal tersebut.(Redaksi)