• Kam. Des 12th, 2024

Pembangunan Pagar SDN Sukahati 1 Citeureup Diduga Menggunakan Material Yang Kurang Berkualitas dan Mark-up Anggaran

ByMUHAMMAD WAHIDIN

Nov 26, 2024

BOGOR_Beritapantau.com_Sekolah Dasar Negeri Sukahati 1 Citeureup Kabupaten Bogor, mendapatkan bantuan dana dari Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor untuk pemagaran area sekolah senilai Rp 191.500.000  yang dikerjakan oleh PT. Multi Kreasi Wijaya Gemilang, yang lumayan besar nilai nya cukup untuk membangun satu unit rumah sederhana, cukup tinggi anggaran untuk pekerjaan pemagaran bata merah tersebut, hal ini terkonfirmasi ketika anggaran yang tertera di papan kegiatan di bagi dengan volume pekerjaan nya

Hasil pantauan di lapangan oleh team awak media,  pengerjaan pagar di lakukan oleh empat pekerja plus satu orang mandor, saat berbincang dengan kami sang mandor mengatakan bahwa kami kerja harian dengan upah Rp 540.000 per hari untuk empat orang, upah mandor beda lagi dan menurut penuturan mandor sampai berita ini ditulis telah berjalan 12 hari kerja

Informasi yang kami dapatkan proyek ini merupakan penunjukan langsung dari pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor ke pihak ketiga/kontraktor pelaksana, beberapa temuan kami di lokasi pekerjaan di antaranya terlihat pasir yang di campur dan bata merah yang terlihat kurang matang pembakaran nya/kurang bagus kualitas nya, sehingga di perkirakan mempengaruhi kekuatan bangunan pagar tersebut dan pastinya bisa menyebabkan cepat rusak nya bangunan

Padahal dengan adanya anggaran yang cukup besar senilai hampir dua ratus juta rupiah dengan volume pekerjaan pagar yang menurut keterangan mandor kurang lebih tinggi 3 meter dan panjang 30 meter atau sama dengan sekitar 90 meteran,maka seharusnya kegiatan proyek pembuatan pagar sekolah ini wajib menggunakan material dengan kwalitas terbaik agar supaya hasilnya maksimal bagus dan kuat

Namun memang seperti inilah kenyataan di lapangan, hal-hal yang terkait dengan proyek pemerintah yang bersumber dari uang negara/ rakyat biasa nya di kerjakan tidak maksimal kalau tidak mau di sebut asal asalan pada hal menggunakan anggaran besar

Ketika hal ini akan kami konfirmasi ke pihak pelaksana proyek, ternyata tidak ada di tempat, “jarang datang belum tentu seminggu sekali” demikian kata mandor saat di tanyakan di mana pelaksana proyek nya , begitu pun ketika kami mau konfirmasi ke pihak sekolah tidak ada siapa-siapa kami memaklumi mungkin sedang libur atau bagaimana karena bertepatan dengan hari guru saat kami mendatangi sekolah

Kepada pihak-pihak yang di berikan wewenang untuk melakukan kontrol dan pengawasan agar supaya melakukan tugasnya dengan baik dan benar, berikan teguran bila ada indikasi penyelewengan dan laporkan ke APH bila ada indikasi korupsi, zero toleransi terhadap tindak penyelewengan dan korupsi.

Sampai berita ini tayang pun, kami belum terhubung, dan kepada pihak yang terkait, silahkan hubungi kami untuk memberikan hak jawab atau klarifikasi nya. (Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *