Bogor_Beritapantau.com_Pada hari senin jam 14:00 WIB, Ketua AWPI ( Asosiasi Wartawan Propesional Indonesia ) Bogor Timur didampingi oleh Ketua DPC AWPI Kabupaten Bogor, mendatangi Polres Bogor untuk melaporkan tindakan yang dilakukan oleh oknum Sekdes Klapanuggal Kecamatan Klapanuggal Kabupaten Bogor Jawa Barat.
Dengan didampingi beberapa pengurus serta anggota DPC AWPI Kabupaten Bogor, laporan tersebut diterima oleh pihak reskrim dengan No : STPP/106/IX/2024 Reskrim.
Diana Papilaya selaku Ketua DPC AWPI Kabupaten Bogor mengatakan “sangat tidak pantas seorang sekdes yang berinisial AA, selaku pejabat publik mengatakan bahwa KERJAAN WARTAWAN CUMA MERAS SAJA. Padahal sampai saat ini pengurus kami belum pernah bertemu dengan pihak desa maupun sekdes yang bersangkutan, atas pernyataan sekdes tersebut amat lah keji sekali memfitah pengurus kami hendak meras”, ujar Diana
“Padahal dari pesan whatsapp tersebut, sudah dua kali pengurus kami cuma di janjikan untuk bertemu bahkan sampai menunggu 4 jam lebih, akan tetapi pihak sekdes enggan untuk menemuinya”, terang Ketua DPC AWPI Kabupaten Bogor.
Lebih lanjut ia pun mengatakan
“Untuk itu kami berharap dari Polres Bogor agar segera memproses laporan kami, agar tidak terjadi lagi hal serupa terhadap rekan-rekan Wartawan yang diintimidasi dengan di bilang memeras. Padahal sebelum terjadinya pemberitaan, pengurus kami mendatangi Kantor Desa Klapanuggal untuk mengkonfirmasi terkait Pekerjaan Betonisasi Jalan Desa yang bersumber dari APBD Kabupaten Bogor yang disebut Bantuan Keuangan atau lebih tenar dengan sebutan Samisade tahap awal tahun 2024 ini. Dan
selaku Wartawan pengurus kami hanya untuk konfirmasi terkait pekerjaan yang dilakukan oleh desa tersebut “, tutup Diana.
Ditempat yang sama, Ketua AWPI Botim Supriyadi sekaligus pelapor, menerangkan bahwa ” Saya bersama tim saya waktu itu tanggal 30 Oktober,mendatangi Kantor Desa Klapanuggal untuk konfirmasi terkait pekerjaan jalan desa yang bersumber dari Bankeu atau Samisade tahap awal tahun 2024 ini, karena saat kami cek ke lokasi, kok banyak sekali keretakan pada Betonisasi tersebut dan penuh dengan ukiran bercorak aspal”, beber Pelapor
“Dan saya bersama tim pun bertemu dengan Kades Klapanuggal, kades pun mengatakan tunggu sebentar, kami pun menunggu, tapi apa kenyataannya,, kami menunggu berjam-jam kades nya tak kunjung keluar lagi, ketika kami tanya ke staf nya, bilang nya pak kades sudah pergi alias kabur, kamipun menanyakan TPK nya, staf desa klapanuggal pun hanya jawab tidak ada, karena ketidak koperatifannya tersebut, akhirnya kami naikkan pemberitaan terkait pekerjaan Betonisasi Desa Klapanuggal tersebut. Nah dari sinilah terjadi nya fitnah yang dilontarkan oleh oknum sekdes klapanuggal tersebut, secara Kades Klapanuggal kan bapaknya, jadi mungkin ia sebagai seorang anak sekaligus seorang sekdesnya, timbul jiwa patriotnya, namun caranya yang salah”, Jelas Pelapor. ( Redaksi )