• Sen. Mar 17th, 2025

Perselisihan Wartawati dan Kepala Desa Wargajaya Berakhir Damai Melalui Musyawarah Mufakat, Namun Salah satu pihak menciderai perjanjian tersebut.

ByMUHAMMAD WAHIDIN

Feb 17, 2025

BOGOR_Beritapantau.com_Kekeliruan antara seorang wartawati dengan Kepala Desa Wargajaya, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, akhirnya dapat diselesaikan secara musyawarah mufakat. Penyelesaian ini berlangsung dalam pertemuan yang diadakan di rumah Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor, H. Ansori Setiawan, yang juga merupakan salah satu tokoh masyarakat di wilayah Bogor Timur. Sabtu, (15/02/2025).

Dalam musyawarah tersebut, hadir berbagai pihak terkait, termasuk Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika), tokoh masyarakat, Camat, serta Kepala Desa.
H. Ansori Setiawan menegaskan bahwa persoalan yang sempat terjadi antara wartawati dan Kepala Desa kini telah diselesaikan dengan damai, tertuang dalam surat pernyataan antara ke dua belah pihak dan disaksikan oleh para Saksi-Saksi dari ke duanya.

“Ini menjadi suatu pelajaran berharga agar ke depannya kita bisa lebih baik lagi dalam membangun komunikasi dan saling menghormati,” ujar H. Ansori Setiawan.
Ia juga berharap agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang dan semua pihak dapat menjunjung tinggi sikap saling menghargai dalam interaksi sosial maupun profesional.

Dengan terselesaikannya permasalahan ini melalui jalur musyawarah mufakat, diharapkan hubungan antara jurnalis dan pemerintahan desa semakin harmonis, serta mendukung terciptanya komunikasi yang lebih baik untuk kepentingan masyarakat luas. Agar masyarakat semakin memahami pentingnya komunikasi yang baik dalam menyelesaikan perbedaan pendapat.

Namun sangat disayangkan, salah satu pihak telah mengingkari dari perjanjian tersebut dan mengecewakan banyak pihak.

Dan saat awak media mencoba konfirmasi ke Anggota DPRD Kabupaten Bogor yakni H Ansori Setiawan saat selesai acara Reses di Grand Villas Desa Wargajaya Kecamatan Sukamakmur, yang mana ketika itu kedua belah pihak bertemu di kediaman nya. Beliau pun mengatakan

“Yang pertama saya tidak mengundang diantara kedua belah pihak, cuman sebagai representasi masyarakat, tentu saya pada saat itu sedang mengadakan Isro’ mi’raj, saya tidak mengundang pihak desa, tidak mengundang pihak media, akan tetapi spontanitas ada pertemuan di rumah saya dan saya tidak mungkin menolak, saya memfasilitasi, saya inginnya disitu tabayyun dua-duanya, kalau untuk mencari siapa yang salah, siapa yang benar, salah di rumah saya, karena saya bukan kapasitas orang untuk menentukan siapa yang salah siapa yang benar, dan saya pun tidak tahu kejadiannya seperti apa dan bagaimana”, Ucap H. Ansori

“Harapan saya pada saat itu adalah mentabayyunkan kedua belah pihak semuanya, gitu ya, dan sudah terjadi kesepakatan di dalam surat pernyataan, sama-sama sebagai umat muslim saling memaafkan kejadian tersebut, terlepas ada laporan dan lain sebagainya itu hak seseorang, saya tidak bisa melarang, tidak bisa menyuruh kepada ranah haknya seseorang, cuman disayangkan saja, tanpa ada konfirmasi, tanpa ada pembicaraan dilaporkan, itu haknya orang, tidak masalah, cuman apa yang berarti saya musyawarahkan, dan itu bukan keinginan saya juga, tapi itu menurut saya yang mungkin bukan ahli hukum, dan bukan dibidang hukum, musyawarah yang dilakukan dan dilaksanakan berarti percuma, sia-sia, sedangkan saat itu semua unsur ada, ada pak camat, pak kapolsek, ada bhabinkamtibmas, ada saya disana, itu bahkan sudah ada kesepakatan yang tertuang dalam pernyataan dan ber materai, dan untuk selanjutnya terkait hal itu saya tidak tahu”,  terang H. Ansori

“Dan harapan saya sih pada intinya untuk jaga keharmonisan, apalagi di Sukamakmur, kawan-kawan media, para kepala desa, itu seharusnya saling memanfaatkan, apa dan kenapa bunyinya saya selalu bilang saling memanfaatkan, kan pejabat Kabupaten Bogor itu tidak setiap hari, setiap bulan turun ke desa, dengan adanya media, Mudah-mudahan para pejabat Kabupaten Bogor, kan sarapannya bukan lagi nasi uduk seperti kita, sarapannya itu adalah membaca berita, potensi yang ada di Kecamatan Sukamakmur bisa terbaca oleh pejabat-pejabat yang ada di Kabupaten Bogor, sebaliknya kawan-kawan media pun memanfaatkan Kepala Desa, dalam hal positif untuk kerjasama supaya bisa berkolaborasi yang ada di Kecamatan Sukamakmur. Harapan saya seperti itu, ssya tidak ada keberpihakan terhadap manapun, saya hanya ingin di Kecamatan Sukamakmur itu kondusif tidak ada permasalahan, adapun kesalahpahaman, adapun hal-hal lain, kenapa tidak bisa diselesaikan dengan musyawarah, itu saja dari saya”, tutup H. Ansori

(Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *