BOGOR, -BERITAPANTAU.COM
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMAN 2 Jonggol dikeluhkan masyarakat setempat pasalnya SMAN 2 Jonggol Kabupaten Bogor menjadi salah satu favorit bagi anak bangsa di lingkungan Kp bengkok RT 02/09 jonggol, yang mana selain dengan jarak yang sangat dekat orang tua anak juga merasa aman bisa monitoring anaknya, sehingga tidak mengkhawatirkan keselamatan anak dalam menimba ilmu di sekolah terdekat itu.
Selanjutnya, masyarakat menganggap pihak panitia PPDB di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Jonggol ini terkesan tidak memprioritaskan warga masyarakat lingkungan sekitar.
Sehingga Harapan warga Kp. Bengkok dinilai pupus stelah mengetahui anak-anaknya tidak diterima dengan berbagai alasan oleh pihak panitia PPDB di SMAN 2 Jonggol.
Keluhan Warga bengkok desa Jonggol kecamatan Jonggol menyayangkan terkait penerimaan PPDB di SMAN 2 Jonggol tersebut, Hal tersebut diutarakan oleh warga Kp. Bengkok adanya ketidak kebijaksanaan oleh panitia PPDB, “Sampai ada yang nangis setelah tau tidak diterima sekolah di SMAN 2 Jonggol ini (-red)”,Sesalnya warga
“Saya menganggap pihak panitia PPDB SMAN 2 kepada warga kp bengkok RT 02/09 tidak anggap terhadap lingkungan setempat”,tambahnya
Warga menyangkan setelah mengetahui ada beberapa peserta yang menurutnya ada kejanggalan, “Padahal ada 11 dari 17 kuota diduga adanya kecurangan, seharusnya panitia PPDB prioritaskan warga di lingkungan”,
Lebih lanjut kata warga, “Apa si yang dicari, sekolah itu untuk mencerdaskan anak anak kita terutama dilingkungan setempat yang mana SMAN 2 Jonggol itu berada dilingkungan”, Pungkasnya warga yang tidak ingin disebutkan namanya.
Tidak tanpa alasan seharusnya tidak mesti mengacu ke tatacara pelaksanaan selama tidak melanggar undang-undang pendidikan”,
“Kami warga Kp. bengkok akan mengajukan keluhan ini ke pemerintah setempat dan bila perlu kita akan melakukan aksi unjuk rasa, terkait sistem penerimaan PPDB di SMAN 2 Jonggol ini diduga tidak belas kasih, padahal manusia diamanahkan untuk mengutamakan secara habluminanas nya terlebih dahulu “,Jelas warga kepada media ini
Sementara pihak sekolah membenarkan adanya 11 peserta yang tidak mengikuti pendaftaran ulang yang mana dari 11 orang itu belum diketahui oleh karena itu masyarakat pun meminta anak atau calon peserta didik baru khususnya di wilayah sekitar bisa bersekolah dan meneruskan ketingkat selanjutnya.
Pihak sekolah melalui Dejan sebagai ketua panitia PPDB ada 11 calon peserta didik baru yang tidak mengikuti pendaftaran ulang, dan mengakui ketika untuk mengisi kekosongan 11 calon siswa baru tersebut dengan cara Manual,
“Ya ada 11 siswa tapi itu secara sistem setelah tidak ada yang mendaftarkan ulang kita rekap atau data secara manual”,ungkap Dejan saat ditemui di ruang guru SMAN 2 Jonggol (17/07).
Selanjutnya, Adanya keluhan dari warga lingkungan sekitar SMAN 2 Jonggol ini menuai sorotan dan tanggapan keras pasalnya aktivis pemerhati Marjuddin Nazwar Ketua DPP LSM Berkordinasi menilai, pihak sekolah SMAN 2 Jonggol khususnya para panitia PPDB 2024 ini Kangkangi perundang-undangan,
“Jelas ada 11 orang calon peserta didik baru di SMAN2 ini pasalnya tidak mendaftar ulang, Artinya akan ada penggantinya ini lah yg menjadi salah satu objek investigasi kami berdasarkan tantangan ketua PPDB SMA 2 itu”,Ucapnya
Lebih lanjut, ia mengatakan, “Banyak hal yang masih bisa dapat di usut terkait tidak ada pekerjaan yang sempurna 100 % sempurna benar atau baik, kami sudah terima tantangan ketua PPDB itu dan Kami Pastikan Kami akan adakan investigasi menyeluruh terhadap seluruh tahapan pelaksanaan Pemasukan Peserta Didik Baru kedalam Program PPBD” ujarnya
(Red)