Bogor_Beritapantau.com. Sungguh miris nasib warga Desa Leuwinutug, sudah Kadesnya jarang ngantor alias korupsi waktu, seakan-akan kadesnya sibuk diluaran sana. Entah apa yang menyibukkan nya, yang pastinya bukan untuk kepentingan warga desanya. ADD dicairkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor, untuk mensejahterakan dan meningkatkan perekonomian masyarakat desa di wilayah perdesaan yang ada di Kabupaten Bogor.
Namun Realitanya Pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Leuwinutug Kecamatan Citeureup dengan nilai anggaran yang cukup lumayan besar di lokasi Kp Setu RT 02 RW 04 desa Leuwinutug, tidak terpasang papan pengumuman anggaran, yang seperti disengaja ditutup-tutupi dari khalayak umum. Dan dalam pekerjaan tersebut kuat dugaan mengurangi daripada spek, terlihat dari kurangnya pembilasan pada Aspal tersebut, sehingga pori-pori aspal sangat jelas kelihatan dan bahkan sangat tipis, juga terlihat sekali alas aslinya.
Dari hasil investigasi team awak media dilapangan pada hari Jum’at, (12/07/2024) bahwa Aspal yang digunakan kurang pembilasan sehingga menyebabkan pori-pori aspal terlihat jelas, aspal yang notabene adalah musuh dari air bila terjadi musim hujan tentunya aspal akan cepat rusak.
Ketua LSM Perkasa mengatakan “Sungguh sangat di sayangkan sekali dan terkesan hanya membuang-buang anggaran saja kalau cara pekerjaannya seperti ini, bukan itu saja, ketebalannya di duga kurang sangat tidak sesuai Speknya. Untuk itu kami akan melaporkan ke Aparat Penegak Hukum (APH) agar segera melakukan pemanggilan dan pemeriksaan terhadap Kepala Desa Leuwinutug Kecamatan Citeureup.” Ucap Yadi Ketua LSM Perkasa.
Sekretaris Desa Leuwinutug yakni bapak Nuryaman, ketika ditemui dikantor desa dan saat dihubungi melalui via Whatsapp/telepon, terkesan jelas menutup-nutupi saat awak media menanyakan berapa besar kisaran anggaran yang di habiskan dalam pengerjaan infrastruktur yang menggunakan Dana Desa tersebut. Ia hanya mengatakan “Pekerjaan sudah selesai dan sesuai dengan spek.” Tutur Sekdes Leuwinutug.
Padahal kenyataannya berbeda 360 derajat. Dengan nilai anggaran yang besar tentunya ini kalau di hitung sudah terjadi mark up anggaran bila di hitung secara benar.
Dan terkesan Kades Leuwinutug alergi dengan wartawan atau pilih kasih, terlihat jelas saat awak media mendatangi ke kantor selalu tidak ada, ketika adapun datang utusannya mengatakan pak kades tidak bisa menemui wartawan karena sudah ada janji sama Ketua Dewan Kabupaten Bogor. Dan sebelum-sebelumnya kades Leuwinutug pernah menghubungi salah satu dari awak media saat kades Leuwinutug berada di Jawa Timur, nanti sepulang dari jatim senin atau selasa kita ngopi bareng. Dan saat waktu yang ia tentukan tiba, di WA menanyakan terkait ucapannya untuk bertemu,sayang sungguh sayang itu hanyalah bualan semata, WA hanya di baca tanpa jawaban. ( Whd )