• Rab. Nov 12th, 2025

PDIA UNTIRTA Dorong Mahasiswa Doktoral Kuasai Paradigma Multiperspektif, Hadirkan Begawan Akuntansi Nasional

ByMUHAMMAD WAHIDIN

Okt 29, 2025

Serang, Beritapantau.com — Program Studi Doktor Ilmu Akuntansi (PDIA) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA) kembali mempertegas posisinya sebagai ruang akademik yang dinamis dan reflektif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan. Melalui webinar bertajuk “Desain Penelitian Kualitatif” yang digelar Selasa malam (29/10/2025), PDIA UNTIRTA menghadirkan Prof. Iwan Triyuwono, SE., Ak., M.Ec., Ph.D., Guru Besar Akuntansi Universitas Brawijaya, yang dikenal luas sebagai begawan akuntansi multiparadigma di Indonesia.

Kegiatan yang berlangsung secara virtual melalui platform Zoom ini diikuti oleh mahasiswa doktoral dan peneliti dari berbagai daerah. Webinar ini menjadi bagian dari rangkaian pembekalan menuju kegiatan internasional, sekaligus wadah penguatan metodologi penelitian kualitatif di bidang akuntansi.

Dalam paparannya, Prof. Iwan Triyuwono mengajak para peserta untuk melihat akuntansi tidak semata sebagai sistem angka dan laporan, melainkan sebagai praktik sosial dan budaya yang sarat nilai.

“Riset kualitatif bukan sekadar mencari data, tetapi memahami makna di balik fenomena sosial. Dalam akuntansi, penelitian kualitatif memungkinkan kita melihat akuntansi sebagai praktik manusia yang penuh nilai, budaya, dan spiritualitas,”
ujar Prof. Iwan dengan gaya khasnya yang reflektif.

Ia menjelaskan bahwa desain penelitian dalam paradigma interpretivis mencakup berbagai pendekatan seperti fenomenologi, etnografi, hermeneutika, narasi, grounded theory, hingga studi kasus. Setiap pendekatan memiliki keunikan dalam menggali realitas sosial yang hidup dalam praktik akuntansi.

Prof. Iwan juga menegaskan bahwa penelitian kualitatif tidak menolak objektivitas, tetapi menawarkan kedalaman makna melalui keterlibatan manusia secara utuh.

“Pendekatan interpretif mengajak peneliti untuk menggali konteks, memahami makna simbolik, dan menempatkan manusia sebagai subjek utama pengetahuan. Akuntansi bukan sekadar laporan keuangan, tetapi cermin moral dan sosial dari peradaban ekonomi,” pungkasnya.

Sementara itu, Dr. E. Munawar Muchlis, Koordinator Program Studi Doktor Ilmu Akuntansi UNTIRTA, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi tinggi terhadap kehadiran Prof. Iwan.

“Kehadiran Prof. Iwan merupakan kehormatan besar bagi PDIA UNTIRTA. Kami berharap mahasiswa dapat memperoleh inspirasi baru tentang bagaimana akuntansi harus dipahami secara utuh — bukan hanya dari sisi teknis, tetapi juga kemanusiaan dan makna sosialnya,” ujarnya.

Melalui kegiatan ini, PDIA UNTIRTA menegaskan komitmennya terhadap pengembangan riset akuntansi yang berlandaskan keberagaman paradigma, nilai humanis, dan relevansi sosial. Komitmen ini sejalan dengan arah kebijakan pendidikan tinggi sebagaimana diatur dalam:

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, khususnya Pasal 5 yang menegaskan tujuan pendidikan tinggi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan memperhatikan nilai-nilai kemanusiaan;

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, Pasal 5 ayat (1) yang mengamanatkan penelitian harus menghasilkan inovasi dan pemahaman baru berbasis keilmuan;

Serta Rencana Induk Riset Nasional (RIRN) 2025, yang menekankan pentingnya penelitian sosial-humaniora untuk mendukung pembangunan berkelanjutan dan integritas akademik.

Melalui pendekatan multiparadigma, PDIA UNTIRTA berupaya membentuk ilmuwan akuntansi yang tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga memiliki kepekaan etik, moral, dan sosial. Sebuah langkah nyata untuk menegakkan akuntansi berkeadaban — akuntansi yang tidak sekadar mencatat angka, melainkan membaca makna di balik angka-angka itu. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *