Hukum & Kriminal

Iran Ancam 50.000 Tentara AS: “Mulai Sekarang, Setiap Warga Amerika Jadi Target Sah”

TEHERAN_Beritapantau.com_Ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Iran terus memanas setelah serangan udara AS terhadap fasilitas nuklir Iran pada Ahad (22/6/2025). Dalam siaran resmi Channel 3 TV, salah satu stasiun televisi pemerintah Iran, disampaikan peringatan keras terhadap kehadiran pasukan Amerika di kawasan Timur Tengah.

“Lima puluh ribu pasukan AS di kawasan itu berada dalam jangkauan Iran, dan Pemimpin Tertinggi [Ayatollah Ali Khamenei] telah berjanji bahwa kami akan memenangkan perang ini,” ujar seorang presenter Channel 3 TV dalam siaran langsungnya, Minggu (22/6).

Pernyataan keras tersebut merupakan reaksi langsung atas serangan AS yang menghantam tiga fasilitas nuklir strategis Iran di Fordow, Natanz, dan Isfahan. Serangan itu merupakan bagian dari operasi militer Operation Midnight Hammer yang diklaim Washington sebagai respons atas dugaan pengembangan senjata nuklir oleh Iran.

Pemerintah Iran menilai serangan tersebut sebagai tindakan agresi serius dan pelanggaran hukum internasional. Dalam siaran yang sama, Channel 3 TV menegaskan bahwa “mulai sekarang, setiap personel sipil dan militer AS di kawasan akan dianggap sebagai target yang sah oleh Iran.”

Ancaman tersebut diperkuat oleh pernyataan anggota parlemen garis keras Iran, Hamid Rasaei, yang secara terbuka mendesak pemerintah Iran untuk segera melakukan pembalasan terhadap Amerika Serikat.

“Pertempuran baru saja dimulai, Tuan Trump! Sekarang Anda berbicara tentang perdamaian? Kami akan berurusan dengan Anda dengan cara yang membuat Anda memahami konsekuensi dari kecerobohan,” tegas presenter TV dalam siaran tersebut, menyindir pernyataan Presiden AS Donald Trump yang sebelumnya mengajak Iran untuk berdamai melalui media sosial.

Pernyataan dari media pemerintah Iran ini menandai eskalasi serius dalam konflik, memperbesar risiko terjadinya bentrokan berskala lebih luas di kawasan Timur Tengah. Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari pihak Pentagon terkait ancaman tersebut.

Sumber: MEMRI (Middle East Media Research Institute), Middle East Monitor, Reuters, Associated Press (AP), Al Jazeera

MUHAMMAD WAHIDIN

Recent Posts

Skandal PAW Desa Citeureup: 9 Calon Disaring, 3 Saudara Kandung yang Lolos, Kecamatan Citeureup Dinilai Gagal Jaga Netralitas, Hasil PAW Picu Mosi Tidak Percaya

Citeureup, Beritapantau.com– Proses seleksi Pergantian Antar Waktu (PAW) Kepala Desa Citeureup, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor,…

2 hari ago

Inspektorat dan Disdik Kabupaten Bogor Memonitor Pembangunan RKB SDN Cijayanti 03

Bogor, Beritapantau.com_Dalam rangka memastikan kualitas dan kesesuaian pembangunan ruang kelas baru (RKB), Inspektorat bersama Dinas…

1 minggu ago

Peringati Hari Pelanggan Nasional BRI Sudirman 1 Komitmen Berikan Pelayanan Terbaik

Jakarta, Beritapantau.com_Dalam rangka memperingati Hari Pelanggan Nasional (HPN) 2025, Bank BRI Cabang Sudirman 1 menggelar…

1 minggu ago

Keberangkatan 102 Jamaah Umroh Alfiqtour

Cengkareng, 16 September 2025 – Alfiqtour dengan bangga mengumumkan keberangkatan calon jamaah umroh sebanyak 102…

1 minggu ago

DPN dan LBH PW GP Ansor DKI Jakarta: Bersama Mewujudkan Kesempatan Pendidikan untuk Sarjana Hukum

Jakarta – Hari ini, Senin, 15 September 2025, Dewan Pengacara Nasional (DPN) melakukan kunjungan silaturahim…

1 minggu ago

Silaturahmi Dewan Pengacara Nasional (DPN) dengan LBH PW GP Ansor DKI Jakarta, Sediakan Kuota PKPA Gratis

Jakarta – Dewan Pengacara Nasional (DPN) melakukan kunjungan silaturahim ke Lembaga Bantuan Hukum (LBH) PW…

1 minggu ago