BOGOR_Beritapantau.com_Pada hari rabu, tanggal 06/02/2025, para orang tua siswa-siswi SDN Mengker Desa Sirnagalih Kecamatan Jonggol, sangat mengeluhkan dengan adanya dugaan pungutan liar (pungli), yang di lakukan oleh oknum Kepala Sekolah SDN Mengker yakni yang berinisial SJ.
Pasalnya Kepala Sekolah SDN Mengker selalu beralasan tidak tau, untuk memberikan ijazah dan rapot SDN mengker kepada siswa-siswi yang sudah lulus di tahun 2024.
Hal ini diungkapkan oleh orang tua siswa-siswi yang berinisial M, yang tidak ingin disebutkan namanya kepada awak media, pada hari rabu (06/02/2025)
“Sampai saat ini, ijazah dan rapot yang ada di SDN Mengker tidak diberikan kepada siswa-siswinya termasuk anak saya, padahal saya sudah bayar 30 ribu rupiah kepada pihak sekolah SDN Mengker untuk tebus ijazahnya,” ucap ibu M.
Lebih lanjut, M menyebutkan,bahwa anaknya yang sudah duduk di sekolah menengah pertama (SMP) diminta oleh pihak sekolah SMP tersebut, agar segera memberikan foto copy legalisir ijazah SDN mengker.
“Namun,orang tua siswa-siswi tersebut tak kunjung mengirimkan foto copy ijazah, karena belum menerima ijazah aslinya. Jadi kebingungan kami untuk memberi jawaban ke pihak sekolah SMP, saat mereka menanyakan ijazah SDN mengker kepada anaknya,” ungkap ibu M.
Menurut keterangan orang tua siswa-siswi lainnya, saat rapat orang tua murid dengan pihak sekolah tahun yang lalu, untuk membicarakan biaya tebus ijazah,
Terpisah, ketua jaringan pendamping kebijakan pembangunan sangat menyesalkan dengan adanya sikap pihak sekolah SDN mengker
yang diduga melakukan pungutan liar (pungli), dan diduga sengaja menahan ijazah siswa-siswinya, sehingga orang tua siswa-siswi mengalami kendala kebingungan, ketika hendak mendaftarkan anaknya ke sekolah lanjutan pertama SLTP atau SMP.
Ini jangan cukup diam, atau dibiarkan, dengan adanya prilaku atau perbuatan yang memalukan oknum kepala sekolah SDN Mengker, harusnya diberi sanksi tegas oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, jangan sampai di peti Es kan.
Saya minta kepada Bupati Bogor bapak Rudy Susmanto melalui Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Kabupaten Bogor, agar memberikan sanksi disiplin buat Kepala Sekolah SDN Mengker Kecamatan Jonggol, dan bila perlu di copot dari jabatannya sebagai Kepala Sekolah yang sudah mencoreng marwah martabat dunia pendidikan.
Selanjutnya Kepala Sekolah SDN Mengker SJ, ketika dikonfirmasi beberapa media tim investigasi di ruangan kerjanya, enggan merespon, dikonfirmasi awak media, dengan modus mau pergi ke kantor dinas, sembari meninggalkan semua awak media yang masih menunggu jawaban dari oknum Kepala Sekolah SDN Mengker tersebut, dan diduga alergi dengan awak media dan LSM.
Dan Kepala Sekolah SDN Mengker harus bertanggung jawab juga dengan meninggalnya salah satu siswi kelas 3, yang saat itu keadaannya sedang sakit, tapi di duga dipaksa mengikuti upacara dan akhirnya jatuh pingsan, lalu dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong.
Hingga berita ini di terbitkan oknum Kepala Sekolah SDN Mengker masih belum merespon untuk dionfirmasi ulang sama tim investigasi wartawan dan LSM. ( Tim )