Tapanuli Tengah – BeritaPantau.com
Kwalitas seorang kepala sekolah seharusnya dibuktikan dengan prestasi sekolah yang semakin hari semakin meningkat dan juga minat siswa masuk kesekolah tersebut semakin tinggi.
Beda halnya dengan SMK Negeri 1 Sosorgadung kabupaten Tapanuli Tengah Sumatera Utara, yang kian hari kian terpuruk.
Menurut keterangan salah seorang guru senior disekolah tersebut menyebutkan tahun ajaran baru ini SMK Negeri 1 Sosorgadung hanya memiliki 15 siswa baru. Dan menurutnya ini adalah bukti kemerosotan sekolah.
Ditanya penyebabnya, guru tersebut mengatakan itu tergantung bagaimana kepala menjual program nya.
” Kalau program yang dijual bagus tentu laku dipasaran, dan siswa akan meningkat, sebaliknya jika kepala tak punya program maka beginilah akibatnya, pungkas guru yang tidak mau namanya disebut kan.
Sementara itu, koordinator wilayah Sumatera Utara LSM Berkoordinasi Samsir, menyoroti sejumlah anggaran dan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMK Negeri 1 Sosorgadung banyak yang tidak jelas, salah satunya adalah biaya pemeliharaan sarana dan prasarana sejumlah hampir 100 juta tidak jelas peruntukanya.
“Hasil investigasi kami di SMK Negeri 1 Sosorgadung menemukan adanya ketidak jelaskan pada penggunaan anggaran biaya pemeliharaan sarana dan prasarana” Jelas Samsir kepada awak media saat di temui disekolah tersebut.
Untuk menindaklanjuti temuan tersebut LSM Berkoordinasi telah menyampaikan surat klarifikasi, namun belum dijawab oleh kepala sekolah, ujar Samsir.
Sementara itu kepala SMK Negeri 1 Sosorgadung Tangkas Gultom yang ingin dikonfirmasi awak media tidak berhasil dikarenakan kepsek tersebut segera berlalu usai rapat koordinasi dengan pengawas sekolah dari cabdis wilayah X.
Untuk itu di harapkan kepada Gubernur Sumatera Utara agar segera mengevaluasi jabata kepala SMK Negeri 1 Sosorgadung. (Red)