• Kam. Des 12th, 2024

PSHT Ranting Inkopad menyatakan Sikap Netralitas dalam Pilbup Kabupaten Bogor 2024-2029

ByMUHAMMAD WAHIDIN

Sep 8, 2024

Bogor_Beritapantau.com_Suasana Politik yang begitu sangat terasa di Kabupaten Bogor dan berbagai dukungan datang dari berbagai pihak untuk memberikan dukungannya pada pasangan calon Bupati dan Wakil Bupatinya masing-masing. Baik dari ke-Organisasian ataupun ke-Lembagaan.

Begitupun dengan Organisasi PSHT Ranting Inkopad, menyatakan sikap bahwa mereka tidak terlibat dalam praktik politik pada pasangan calon tertentu, PSHT tidak boleh terlibat dalam kegiatan politik, karena PSHT adalah Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) merupakan sebuah organisasi yang non politik dan bersifat netral. Minggu, 08/09/2024

“PSHT Kabupaten Bogor tidak ikut dalam kancah politik, jangan kaitkan dan di salah gunakan foto-foto ataupun video yang beredar luas di media massa baik cetak maupun online bahwa PSHT dalam kunjangan ke kediaman Calon Bupati Bogor yakni Raden Bayu, bukan untuk bergabung dalam politik maupun memberikan dukungan politik, PSHT hadir di acara tersebut karena diundang Raden Bayu (Cabup) untuk menampilkan peragaan pematahan hebel, dan solospel. Sebab menurut Raden Bayu, PSHT memang perguruan silat terbesar di dunia khususnya di Indonesia. Dan Raden Bayu pun Mengagumi PSHT, karena menurutnya, dirinya adalah sebagai Ketua IPSI sekaligus pesilat juga”, Jelas Diana Papilaya pada awak media.

Raden Bayu.S. mengatakan “PSHT tidak ikut dalam politik dalam hal ini, tetapi sebagai sesama pesilat, terlebih saya ketua IPSi agar bisa mendukung “Bayu” nya. Karena saya mengetahui PSHT adalah perguruan yang ikut dalam pembentukan IPSI”, terangnya

“Kami PSHT tidak pernah tersirat dan tersurat ikut dalam kanca politik, kami memenuhi undangan bapak Haji Raden Bayu untuk menampilkan akurasi dari PSHT. Dan pak haji Bayu pun memahami, bahwa PSHT tidak ikut dalam politiknya. Hanya minta agar mendukung orangnya, karena beliau sendiri ketua IPSI dan sekaligus pesilat, jadi berita yang beredar sudah salah tafsir dan penilainnya terhadap kami”, tutup Diana Papilaya. (Adna/Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *