Denpasar,Bali – BeritaPantau.Com
Putu Suasta mendorong penguatan relasi kultural Bali dengan India, terutama di bidang budaya, pendidikan dan ekonomi.
India – Bali memang memiliki jejak jalinan budaya yang panjang, sejak zaman Ramayana hingga Mahabarata, lanjutnya.
Menurut Putu Suasta, Salah seorang tokoh Bali yang memiliki pengetahuan luas tentang India dan kebudayaannya adalah Prof. Dr. I.B. Mantra, M.A (Gubernur Bali 1978-1988). Tokoh ini juga sangat kagum dan meneladani tokoh Hindu India, Rabindranath Tagore, sastrawan besar peraih Nobel.
Bagi Putu, Mantra adalah sosok yang optimal memanfaatkan kesempatan belajar di India untuk menyerap sebanyak mungkin ilmu dari negeri itu untuk dibawa ke Bali. Dengan pengalaman panjang di India, terutama setelah menyelesaikan program Doktoralnya,
Prof Mantra, pulang dengan tekad mengembangkan Pendidikan (Agama Hindu, Seni, Budaya, Pariwisata) dengan mendirikan lembaga pendidikan IHD, STIMI, Kokar, tegas Putu.
Prof Mantra, bercita memberantas kemiskinan di seluruh Bali dengan mendirikan Yayasan Tatwam Asi (Panti Asuhan) yang masih eksis sampai sekarang.
Pengetahuan dan wawasan Prof Mantra tentang Hindu sangat dalam dan luas. Tokoh ini memperoleh gelar Doktor (Ph.D) di Visva Bharati University Santiniketan, West Bengal, India.
Universitas itu didirikan oleh Rabindranath Tagore, tokoh yang sangat dikagumi. Rabindranath Tagore pernah berkunjung ke Bali pada akhir dekade kedua abad 20, sekitar tahun 1927.
Rabindranath mencatat bahwa kebudayaan Bali dilihatnya sebagai kelanjutan dan kelangsungan dari “zaman Purana”.
Selain Prof Mantra, lanjut Putu, ada pula Ida Rsi Putra Manuaba (Indra Udayana) yang dari 1992 sampai sekarang sudah melanglang buana di tanah Bharatvarsa India dari awal mengusung Pendidikan, Budaya dan Kewirausahaan bersama sebagai bagian menguatkan Jembatan Budaya. (red)