PEMERINTAH

Skandal PAW Desa Citeureup: 9 Calon Disaring, 3 Saudara Kandung yang Lolos, Kecamatan Citeureup Dinilai Gagal Jaga Netralitas, Hasil PAW Picu Mosi Tidak Percaya

Citeureup, Beritapantau.com– Proses seleksi Pergantian Antar Waktu (PAW) Kepala Desa Citeureup, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, memantik polemik besar. Dari sembilan calon yang mengikuti seleksi, hanya tiga orang dinyatakan lolos. Ironisnya, ketiga calon tersebut ternyata masih saudara kandung, sehingga publik menilai proses seleksi sarat nepotisme dan jauh dari nilai demokrasi.

Kredibilitas panitia pun dipertanyakan. Netralitas pihak Kecamatan Citeureup yang menjadi penentu hasil seleksi kini menjadi sorotan tajam masyarakat.

Panitia Desa Lempar Tanggung Jawab,
Saat dikonfirmasi, salah satu panitia seleksi tingkat desa mengaku pihaknya hanya sebatas pelaksana teknis. “Kami dari panitia hanya menjalankan teknis pelaksanaan pemilihan dari BPD. Soal dinamika yang terjadi itu tanggung jawab BPD. Masalah teknis seleksi ada di tim kecamatan, panitia desa sebatas pelaksana saja. Kami hanya menerima hasil seleksi tersebut,” ujarnya.

Pernyataan itu memperkuat dugaan bahwa kendali penuh seleksi ada di tangan pihak kecamatan, yang kini disorot karena dianggap tidak netral dan tidak transparan. Terbukti saat tim awak media mencoba mengkonfirmasi ke Plt Sekcam Citeureup bapak Wahyudi via perpesanan whatsapp, WA hanya dibaca tanpa balasan apapun

RW dan RT Kompak Melawan,
Gelombang penolakan warga pun kian menguat. Tercatat, tujuh Ketua RW bersama puluhan Ketua RT di Desa Citeureup menyatakan sikap tegas menolak diadakannya seleksi. Penolakan itu dituangkan dalam sebuah petisi resmi, Pada Minggu, 21 September 2025 lengkap dengan tanda tangan dan stempel basah dari masing-masing RT dan RW. lalu diserahkan langsung kepada panitia. Kekecewaan warga pun makin meluas.

Namun, aspirasi warga itu diabaikan. Seleksi tetap dilaksanakan tanpa mempertimbangkan penolakan warga. Kondisi ini membuat masyarakat semakin kecewa, apalagi setelah tahu hasil seleksi hanya meloloskan tiga orang bersaudara.

Demokrasi Dipertaruhkan,
Warga menilai proses PAW kali ini benar-benar mencederai demokrasi desa. “Ngapain diadain PAW kalau calonnya tiga bersaudara? Udah saja mereka hompimpa di rumah,” sindir salah seorang warga dengan nada kesal.

Gelombang ketidakpuasan ini menjadi tanda bahaya serius bagi kredibilitas Kecamatan Citeureup. Jika tidak ada langkah korektif yang transparan, dugaan praktik nepotisme dalam seleksi PAW dikhawatirkan akan memperlebar jurang ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah desa maupun kecamatan. (MW)

MUHAMMAD WAHIDIN

Recent Posts

Inspektorat dan Disdik Kabupaten Bogor Memonitor Pembangunan RKB SDN Cijayanti 03

Bogor, Beritapantau.com_Dalam rangka memastikan kualitas dan kesesuaian pembangunan ruang kelas baru (RKB), Inspektorat bersama Dinas…

1 minggu ago

Peringati Hari Pelanggan Nasional BRI Sudirman 1 Komitmen Berikan Pelayanan Terbaik

Jakarta, Beritapantau.com_Dalam rangka memperingati Hari Pelanggan Nasional (HPN) 2025, Bank BRI Cabang Sudirman 1 menggelar…

1 minggu ago

Keberangkatan 102 Jamaah Umroh Alfiqtour

Cengkareng, 16 September 2025 – Alfiqtour dengan bangga mengumumkan keberangkatan calon jamaah umroh sebanyak 102…

1 minggu ago

DPN dan LBH PW GP Ansor DKI Jakarta: Bersama Mewujudkan Kesempatan Pendidikan untuk Sarjana Hukum

Jakarta – Hari ini, Senin, 15 September 2025, Dewan Pengacara Nasional (DPN) melakukan kunjungan silaturahim…

1 minggu ago

Silaturahmi Dewan Pengacara Nasional (DPN) dengan LBH PW GP Ansor DKI Jakarta, Sediakan Kuota PKPA Gratis

Jakarta – Dewan Pengacara Nasional (DPN) melakukan kunjungan silaturahim ke Lembaga Bantuan Hukum (LBH) PW…

1 minggu ago

Pemdes Sukaharja Pastikan Pekerjaan Bankeu Transparan, Kondusif, dan Tepat Sasaran, Masyarakat Apresiasi Kades Atikah dan Bupati Bogor

Sukamakmur, BeritaPantau.com – Pemerintah Desa Sukaharja, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor terus menunjukkan komitmennya dalam pembangunan…

1 minggu ago