• Kam. Jun 19th, 2025

Lagi-lagi Dunia Pendidikan Tercoreng, Seorang Siswa SMPN 2 Gedangsari Meninggal Dunia Secara Tragis Setelah Dikeroyok Oleh Teman-temannya, Ibu Korban Meminta Keadilan

ByMUHAMMAD WAHIDIN

Mei 19, 2025

Gunungkidul_Beritapantau.com_Dunia pendidikan tercoreng kembali dengan adanya pembunuhan terhadap Fajar Syaputra (Korban 14 Thn), yang dilakukan oleh beberapa siswa SMPN 2 Gedangsari, diduga direncanakan. Pelaku yang berinisial RAS yang merupakan siswa kelas 8 C warga Padukuhan Candi, Kalurahan Tegalrejo, Kapanewon Gedangsari. Sedangkan korban bernama Fajar Syaputra (14 ) tahun, warga Melikan RT 1, RW 12, Melikan, Wedi, Klaten.

Menurut keterangan ibu korban, Yeni saat dikonfirmasi awak pada jumat (16/5/2025 ) menuturkan kejadian pada tanggal 7 Mei 2025, Dia sangat terpukul dan tidak henti hentinya menangis, karena anak semata wayangnya meninggal dunia setelah dianiaya beberapa Teman-temannya sampai liver dan ginjalnya rusak.

” Saya sebagai ibu kandungnya Fajar mengutuk keras tindakan yang sangat tidak manusiawi ini. Terus terang saya tidak terima anak saya satu – satunya, dianiaya sampai meninggal dengan cara biadab. Anak saya itu orangnya anteng mas tidak neko – neko, dan pendiam “. Keluhnya.

Kemudian menurut keterangan dari saksi, Rido  (teman korban) mengungkapkan bahwa, sebelum terjadi penganiayaan sudah ada rencana, karena awalnya ada yang jemput korban, cari tempat, ada yang mem videokan.

“Memang saya yang mengantar Fajar pak, dilokasi sudah ada teman teman yang menunggu, RAS berkumpul juga ada disitu bahkan ada yang mengambil video, ” Kata Rido.

Rido juga menyampaikan bahwa RAS telah memukul kepala Fajar ( korban ), menendang ulu hati pakai lutut, dan menendang kemaluannya sampai tersungkur korban mengerang kesakitan.

Tak kuat menahan sakit korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit RSUD Bagas Waras Klaten, dan dinyatakan meninggal dunia. Hingga berita ini ditayangkan.

Kejadian ini tidak bisa dipandang sebelah mata, semua pihak yang terlibat harus bertanggungjawab, termasuk pihak sekolah. dan aparat penegak hukum agar bertindak tegas, agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.

Ketika berita ini tayang kami masi menggali dan mengkonfirmasi pihak terkait. (Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *