• Kam. Okt 3rd, 2024

Diduga Tebang Pilih Dan Main Mata Dengan Pihak Perusahaan

ByMUHAMMAD WAHIDIN

Sep 10, 2024

Jakarta_Beritapantau.com_,Petugas Gabungan yang berjumlah 270 Petugas diantaranya Pol PP, Aparat kepolisian, Brimob, TNI, dan juga petugas P2TL PLN Cabang Bandengan Utara mengawal jalannya pembongkaran yang dilakukan oleh petugas PPSU, tidak lama kemudian datang juga alat berat mobil Beko dari Sudin tata air Jakarta Utara, Pada Senin 9/9/24 Sekira pukul 8:30. WIB.

Menurut salah satu warga Darmansyah “Pembongkaran ini bukan progam Pemkot Jakarta Utara tapi diduga pembongkaran ini ada pesanan dari pihak perusahaan biskuit regal. Kenapa tidak adil ini, dikarenakan kok hanya hunian kami yang dibongkar sedangkan lahan yang di pakai untuk parkiran motor pekerja pabrik biskuit regal tidak di bongkar, kami juga sempat menanyakan, itu kenapa tidak di bongkar juga sedangkan mereka pihak perusahaan Regal sama menempati lahan seperti yang kami tempati. Apalagi lahan tersebut berani  memasang kanopi penutup yang memakai lahan milik saluran air pembuangan limbah Got seperti hunian kami yang juga yang dibongkar milik Pemkot Utara.

Kami meminta kepada pihak Satpol PP Kota Administrasi Jakarta Utara, harus berlaku adil juga kepada kami, kalau memang lahan yang kami tempati tidak layak dan menggangu kenapa parkiran motor milik Perusahaan Biskuit Regal tersebut tidak dibongkar ada apakah atau ada kekuatan hukum yang melindungi Parkiran dari pihak CP Jaya Abadi sehingga lahan parkiran motor yang berada di atas saluran got milik Pemkot tidak dibongkar, jika memang bisa berbuat adil, seharurnya itu juga harus di bongkar sama seperti mereka membongkar hunian kami, “ucapnya.

Ditempat yang sama Ibu Yuli mengatakan,” akan kemana kami tinggal setelah pembongkaran ini kami sudah tidak punya tempat tinggal lagi sedangkan kami warga disini tidak mendapatkan ganti rugi sepersenpun dari pihak Pemkot Jakarta Utara maupun dari perusahaan Cp Jaya Abadi, tolong bapak ibu Pejabat yang terhormat Manusiakanlah kami serta berilah kami kebijakan minimal ada korohiman yang pantas untuk kami bisa menyambung hidup keluarga kami dan tempatkanlah kami di Rumah Susun Milik Pemda DKJ,” ungkap nya dengan nada yang sedih.

Ibu Yuli menambahkan,”setidak nya korohiman dapat kami mencari tempat tinggal walau ngontrak Rumah, kami tidak ada biaya sama sekali untuk mencari tempat berteduh anak-anak kami, jika dari pihak perusahaan ataupun dari pihak Pemkot Jakarta Utara tidak memberikan kebijakan kerohiman kemana kami harus pergi, dan pastinya kami akan tetap bertahan tinggal di lokasi penggusuran ini sampai ada kebijakan buat kami dari pihak Pemkot Jakarta Utara karna mau kemana kami tinggal sedangkan anak kami bersekolah tidak jauh dari tempat kami tinggal dan untuk mengontrak tempat baru pun kami tidak ada uang nya,” Jelas nya.

Diwaktu yang sama Ibu Yuli terus menambahkan,”Perlu diketahui juga saya mempunyai tiga orang anak yang masih kecil-kecil yang masih membutuhkan biaya sekolah biaya, hidup kami sekeluarga tolong pikirkan nasib Warga disini dan pikirkan warga yang terdapak penggusuran ini,” Pungkas nya kepada awak media menyampaikan. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *